Year End Reflection: My Personal Expedition into Goal Setting in 2023

Dinni Rahmawati
6 min readNov 30, 2023

--

JL0725 | NRT-CGK | Wed, Nov 29 2023

Saat melalui flight yang cukup panjang kali ini, ada banyak momen bengong dan mikirin tentang nasib berbagai goals yang udah gue set di awal tahun 2023. Tanpa disadari, ada banyak goals yang berhasil achieved, dan ada juga yang gak achieve. Tapi yang spesial di tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya bukan soal achieve atau nggak achieve suatu goals, namun proses gue bereksperimen dan mengeksplor berbagai pendekatan, yang akhirnya berhasil mengantarkan gue menemukan metode goal setting yang paling works sejauh ini di hidup gue.

Works yang gue maksud di sini, karena metode ini sangat membantu dalam menentukan arah hidup gue, menyusun prioritas kehidupan sehari-hari, dan juga bikin gue konsisten follow-up progres dari setiap goals. Bonusnya adalah, tahun ini gue berhasil achieve beberapa goals gue, yaitu dapet Letter of Acceptance dari Columbia University (my one and only option for continuing my master degree), diterima Fulbright Scholarship, dan juga diterima LPDP scholarship. Pas banget ini udah memasuki akhir tahun, jadi rasanya sayang banget kalo hasil eksperimen ini nggak gue share ke temen-temen yang masih mencari metode goal setting untuk persiapan tahun depan. So let me share some of my thoughts yaz!

Singkatnya, ada 3 metode yg gue terapin dalam goal setting, yaitu IKIGAI, OKR, SMART. Sekilas mungkin terkesan “hmm, ribet amat yaa..” tapi yang gue temuin, 3 hal ini kalo impelemtasinya bener, justru bikin hidup jadi nggak ribet, karena kita jadi tau persis aktivitas apa aja yang harus kita prioritasin, dan arahnya mau kemana.

Penjelasan 3 konsep ini kayanya akan sangat panjang kalo gue jelasin di sini ya, jadi di tulisan kali ini gue akan fokus membahas tentang hasil refleksi dari implementasi 3 metode tersebut. Tapi tenang aja, untuk yang belum familiar sama 3 metode tersebut, gue akan sediain 3 video yang bisa kalian tonton.

  1. Video IKIGAI
  2. Video OKR atau kalo mau nonton yang lebih filosofis bisa liat Ted Talk ini
  3. Video SMART

Bagi gue, 3 metode tersebut kalo diibaratkan ke dalam sebuah perjalanan traveling, sebetulnya saling berkaitan satu sama lain. IKIGAI gue pake buat nentuin “destination”, OKR gue pake buat nentuin “itinerary”, dan SMART gue pake buat nulis si itinerary supaya selama perjalanan bisa terlaksana dengan baik dan tepat. Seperti traveling pada umumnya, destinasi harusnya sesuatu yang udah pasti gak akan berubah, karena itu lah dasar kita nentuin budget, durasi, sampai nentuin partner yang mau kita ajak selama traveling. Tapi itinerary dan cara kita menuliskannya bisa aja berubah karena ada faktor eksternal seperti cuaca, dll, yang bisa kita pertimbangkan.

Jadi, dalam implementasinya, IKIGAI adalah sesuatu yang sifatnya jangka panjang, atau bisa dibilang ultimate goal dalam kehidupan. Tapi untuk OKR yang SMART, itu pasti akan berubah setiap tahunnya, atau biasa kita sebut sebagai resolusi tahunan.

Umeda | Sun, Nov 26 2023

Perjalanan gue menemukan 3 metode ini berawal dari konsep IKIGAI yang gue kenal dari tahun 2020, setelah nggak sengaja gue temui saat menyusun materi purpose finding untuk sebuah leadership program bagi mahasiswa. Yes, saat itu niatnya sebelum ngajarin dedek-dedek tentang purpose finding, pastinya harus coba dulu ke diri sendiri supaya bisa kebayang prakteknya kaya gimana. Singkat cerita, setelah mempelajari IKIGAI, mencoba menemukan, dan melakukan beberapa iterasi serta refleksi, akhirnya gue menemukan IKIGAI atau ultimate goal gue di akhir 2021. Ultimate goal yang gue maksud bisa dibilang sebagai tujuan utama hidup gue, yang dasarnya adalah sebuah permasalahan. Jadi sejak saat itu, apapun hal yang gue lakukan, harusnya selalu berhubungan dengan penyelesaian masalah tersebut. Dampak positif setelah itu, gue jadi lebih mindful dalam memilih pilihan-pilihan di hidup gue karena baseline-nya udah cukup kuat dan jelas.

Akhirnya setelah nemu si ultimate goal, gue turunin deh tuh jadi resolusi tahunan tanpa mikir panjang. Dan setelah 6 bulan ngejalanin resolusi tersebut, akhirnya timbul pertanyaan, “Kok nggak cukup make sense ya buat dicapai sampe akhir 2022?”. Saat itu gue coba refleksi diri sambil mengingat pendekatan goal setting kaya apa yang pernah sukses gue lakukan sebelumnya, dan bisa gue replikasi di kehidupan gue, jawabannya adalah Objective & Key Result, atau OKR aja ya singkatnya.

Yes, kebetulan di awal tahun 2022 gue terlibat langsung dalam penyusunan strategi perusahaan yang menggunakan si OKR ini. Ternyata konsep ini sangat membantu gue secara personal untuk menentukan prioritas di pekerjaan, dan tentunya juga membantu banget dalam hal follow-up progress dari setiap goals ke seluruh anggota tim. Kenapa bisa membantu? Karena OKR ini kan konsepnya setiap Objective harus punya Key Result (KR) dengan metrics yang jelas, jadi mau nggak mau, setiap milestone yang kita lakuin harus bisa diukur kesuksesannya. Sehingga, kita bisa lebih memprioritaskan hal-hal yang terkait sama OKR kita, dan mengurangi atau meninggalkan hal-hal yang ga berhubungan sama OKR kita di tahun tersebut.

Selain itu, biasanya OKR ini dibagi jadi yearly, quarterly, sampai ke monthly. Nah, konsep pembagian ini sangat membantu gue dalam menentukan tema di setiap quarter hidup gue, supaya lebih fokus ke satu hal aja. Contohnya, di tahun ini tema Q1: Mencari LOA dari kampus impian, Q2: Mencari Beasiswa, Q3: (Harusnya) Life Adaptation at Grad School (yang turns out masih Mencari Beasiswa), dan Q4: Self Nourishment. Dari tema-tema yang gue tentuin tersebut, itu sangat membantu gue untuk fokus achieve 1 tema aja, dan tidak insecure karena membandingkan progress dengan peers gue yang mungkin hidupnya terlihat lebih shining shimmering splendid~. Yes, karena gue cukup paham kalo prioritas gue saat ini memang berbeda dengan mereka, dan mungkin ada saatnya gue akan memprioritaskan hal yang sama, tapi bukan saat ini.

Metode terakhir adalah SMART, yang adalah singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-based. Sebetulnya ini metode yang gue pake saat menuliskan si KR tadi, karena ada beberapa KR yang gagal gue achieve. Setelah dievaluasi, salah satu yang bikin gagal yaitu karena KR nya ga jelas output-nya apa dan dan deadline-nya kapan. Nah, supaya jadi lebih clear metrics dan deadline-nya, akhirnya gue pake metode SMART ini. Contohnya, saat gue mau membuat list KR yang berkaitan sama Mencari LOA, gue juga harus nentuin aktivitas spesifiknya apa aja, dan harus dicapai per tanggal berapa (ex: Dapet skor IELTS 7.5 di week 2 Januari 2023). Yes, memang sebelum nentuin KR ini tentu harus riset dulu sebetulnya requirements yang gue butuhin untuk bisa masuk ke kampus tersebut itu apa aja dan deadline-nya kapan, sehingga KR yang gue tulis betul-betul berkontribusi ke proses pencapaian Objective.

Pada implementasinya, resolusi tahunan yang gue kemas dengan metode OKR yang SMART ini tentunya harus selalu dievaluasi. Sejak awal tahun gue udah set jadwal bulanan di calendar untuk melakukan monthly OKR evaluation. Biasanya agendanya berupa refleksi dari OKR bulanan yang gue set, dan juga nyatet perbaikan yang harus dilakukan di bulan selanjutnya. Tapi ya namanya juga masih belajar, pasti ada aja momen gue skip untuk mengevaluasi. Justru momen lupa tersebut bisa jadi bahan evaluasi juga, kenapa bisa terjadi dan improvement apa yang bisa dilakukan supaya nggak terjadi lagi.

Overall, berdasarkan pengalaman pribadi dan juga pengalaman memfasilitasi dedek-dedek dalam goal setting ini, prosesnya memang ga gampang. Salah satu penyebabnya karena kebanyakan dari kita belum terbiasa untuk melakukan refleksi diri dan nentuin goal sendiri. Kita justru lebih terbiasa menentukan goals atas dasar dorongan dari faktor eksternal, kaya misalnya kewajiban dari kampus, kewajiban dari perusahaan, atau bahkan ekspektasi dari orang tua. Sehingga, proses goal setting ini memang perlu banget dilakukan secara berulang atau iteratif, supaya kita bisa menemukan goals kita yang sesungguhnya dan mencapainya.

Kabar baiknya, dengan berbagai kesulitan dan kesalahan yang gue lakuin dalam nentuin IKIGAI dan nurunin ke OKR yang SMART, akhirnya gue bisa nemuin cara yang lebih praktis. Nanti gue bahas di part 2 ya!

Thank you for reading, semoga ada manfaat yang bisa diambil. See you on part 2!

--

--

Dinni Rahmawati
Dinni Rahmawati

No responses yet