Pelajaran 2024: Jatuh Cinta dan Patah Hati Paling Dewasa

Dinni Rahmawati
2 min readDec 30, 2024

--

Jatuh cinta adalah salah satu hal yang paling gue hindari selama tahun 2024. Gue merasa belum siap untuk patah hati lagi, belum siap untuk merasakan luka yang pernah sesulit itu untuk gue sembuhkan.

Tapi pandangan gue berubah ketika gue menemukan makna mendalam dari salah satu ayat Al-Qur’an:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang” (Ar-Rum: 21).

Ayat ini menyadarkan gue tentang esensi sebuah hubungan: pasangan seharusnya menjadi sumber ketenangan. Frasa min anfusikum, yang berarti “dari jenis dirimu sendiri”, mengajarkan bahwa pasangan kita adalah manusia seperti kita, yang nggak sempurna, lengkap dengan segala kekurangan dan khilafannya. Tapi, justru di sana lah letak keindahannya: saling melengkapi dan menenangkan satu sama lain.

Dari situ, gue mulai bertanya ke diri sendiri: apa sebenarnya arti ketenangan bagi gue? Perjalanan itu akhirnya membawa gue untuk mengenal diri lebih dalam. Gue belajar menemukan hal-hal yang bisa menenangkan hati gue, hal kecil, tapi bermakna. Dari situ, gue mulai memahami apa yang selama ini menjadi indikator ketenangan bagi gue, dan menjadikannya sebagai pedoman dalam memilih pasangan.

Setiap kali gue merasa tertarik dengan sosok laki-laki, gue mencoba untuk membedakan: apakah ini membawa gue pada ketenangan, atau hanya sekadar euforia sesaat? Pertanyaan itu selalu gue bawa dalam do’a, memohon petunjuk Allah akan makna perasaan gue. Gue belajar untuk menyerahkan jawaban terbaik pada Allah, meskipun jawabannya sering kali berbeda dari apa yang gue harapkan.

Namun, justru di situ Allah membuka mata gue bahwa pengetahuan manusia itu sangat kecil. Banyak hal yang nggak pernah gue duga, tapi Allah tunjukkan dengan cara-Nya yang begitu indah. Dari situ gue sadar bahwa perjalanan ini belum selesai. Gue masih harus terus mencari sosok pasangan yang nggak hanya bisa diajak berbagi kebahagiaan, tapi juga saling menenangkan dalam suka dan duka.

Kalo dirangkum, 2024 adalah tahun yang mengajarkan gue bahwa jatuh cinta yang dewasa bukan hanya tentang berbagi kebahagiaan, tapi juga berbagi ketenangan. Patah hati pun bukan akhir dari segalanya justru itu adalah pengingat untuk terus belajar dan tumbuh. Dan di akhir tahun ini, gue sadar bahwa cinta sejati dimulai dengan memahami dan mencintai diri sendiri, karena hanya dengan begitu, kita bisa menciptakan ruang untuk cinta yang menenangkan dan membangun.

--

--

Dinni Rahmawati
Dinni Rahmawati

No responses yet